Langsung ke konten utama

Menyusuri Sejarah Depok di Jalan Pemuda Depok



Sudah hamper 4 tahun di depok, saya baru tahu di jalan Pemuda Depok berjejer tempat bersejarah. Dan ini baru saya ketahui, saat diajak jalan-jalan oleh CliKompasiana dan Kreator saat Herigate Depok bulan Januari 2025 kemarin. 

Jadi di jalan Pemuda ini rangkaian cerita seputar Sejarah Depok dengan benang merahnya adalah Cornelis Chastelein seorang pedagang belanda yang memiliki peran prnting dalam Sejarah lahirnya Depok. Berawal dari cornelis membeli tanah di depok dari pemerintahan Belanda. Tuan Tanah itu lalu membangun rumah dan tanah pertanian di Depok. 

Cornelius Chastelein (Foto : Nawacita Post)

Cornelius pun mendatangkan budak dari berbagai daerah di Indoneisa. Namun Cornelis sangat berbeda. Ia sangat memanusiakan budaknya, bahkan dimerdekakan. Tidak hanya itu para budak juga diajarkan baca tulis.

Nah, Yuk, kita mulai menyusuri jalan Pemuda untuk menyambangi tempat-tempat bersejarah di sana. Biar alur ceritanya dan tempat yang dikunjungi berurutan, kita masuk saja dari jalan Margonda Raya.


Tugu Cornelis Chastelein

Begitu berjalan memasuki jalan Pemuda Depok, maka teman-teman akan melihat tugu Cornelius Chastelein. Walau tugu ini letaknya tidak terlalu besar, namun tetap menarik perhatian bagi orang yang melintasi jalan Pemuda.



Tugu Cornelius Chastelein ini dibangun untuk memperingati 200 tahun meninggalnya Cornelis Chastelein. Tugunya berada di depan Gedung rumah sakit Harapan yang sayangnya sudah terbengkalai dan bangunannya sudah rusak. Rumah asakit ini berhenti beroperasi karena berakhirnya kontrak antara pengelolah dan pemilik lahan.

Rumah Presiden ke 5 Depok

Setelah dari Tugu cornelis, teman-teman lanjut jalan-jalan ke rumah presiden Depok ke 5 yaitu J.M Jonathan. Jadi walau hanya sebuah wilayah, tapi Depok ini memiliki presiden. Keren ya... sekarang rumah ini masih dihuni oleh keturunan J.M Jonathan.



Nah, rumah presiden ke 5 adepok ini persis berada di depan Tugu Cornelis. Jadi teman-teman tinggal menyeberang jalan saja. Letak rumahnya ada di belakang warung padang. Lagi-lagi bangunan berasitektir Belanda membuat saya terpesona. Saya pun bergegas masuk melihat-lihat. Banyak foto-foto yasng terpajang. Seperti masuk ke lorong waktu.




Cornelis Koffie

Cornelis Koffie ini terletak di jalan Pemuda no. 9 Depok. Dari tampak luar, Cornelis Koffie sudah menarik hati. Bangunan cornelis Chestelein. Bangunan tenpo doeloe bergaya kolonial belanda. Dan bangunan utama ini masih asli lho, hanya bagian lain dalam rumah yang baru.



Masuk ke dalam membuat saya terkagum-kagum. Suasananya sangat menyenangkan. Banysk sudut-sudut yang bisa dijadikan tempat duduk. Termasuk pajangan-pajangan dinding bernuansa Belanda. Ada perapia juga. Fasilitas juga lengkap. Jadi sangat nyaman bersantai di Conelis Koffe ini sambil belajar sejarah  Depok juga.



Gereja Immanuel Depok

Utnuk melengkapi cerita, teman-teman lanjut mrlangkah menyusuri jalan Pemuda. Tujuan selanjutnya adalah ke Gereja immanual gereja yang beralamat di jalan pemuda no.70 Depok.



Gereja Immanuel Depok ini dulunya digunakan oleh para budak untuk belajar baca tulis. Gereja ini didirikan oleh cornelius Chastelein pada tahun 1714. Gereja Immanuel Depok memiliki ciri khas yaitu 12 pintu yang masing-masing diberi nama 12 marga orang depok marga macan, merga kijang, marga sindang, marga majapihit, marga Bawang, marga jatinegara, marga tanjung, marga pasir, marga bojong, marga cilodong, marga cimanggis marga sawangan.


Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC)

Untuk mrlrngkaspi  cerita perjalanan herigate mrnyuduri jslsn ksrtini, trmn-teman bids msmpir kr YLCC  organisasi ysng bergerak dalam pelestarian budaya dan Sejarah kota Depok. Teman-teman akan mendapatkan info lebih lengkap seputar sejarah Depok. Anak-anak sekolah pun banyak yang belajar sejarah Depok di sini.



Bagaimana, seru kan menyusuri jalan Pemuda Depok sambil mengenal sejarah Depok. Jadi bila ke Depok, jangan lupa ke jalan Pemuda Depok. Dan sebenarnya masih banyak bangunan-bangunan peninggalan zaman belanda di jalan Pemuda ini.  

Bambang Irwanto

Komentar

  1. Sedih juga lihat RSnya terbengkalai. Harusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain, ya mungkin jadi museum atau tetap jadi RS lagi walau kayaknya dengan usia bangunan akan butuh banyak biaya untuk peremajaan. Yang khawatirnya kalau bangunannya dibongkar dan diganti bangunan yang lebih modern.

    Baru tahu juga aku sosok Cornelius Chastelein yang ternyata berbeda dari kebanyakan orang Belanda yang datang ke Indonesia pada saat itu untuk menjajah, melainkan dia datang untuk berdagang. Salut juga aku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Maa. Padahal kabarnya, rumah sakit ini ikut berperan membantu saat terjadi kecelakaan kereta juga saat covid. Sekarang bangunannya hampir ambruk.

      Hapus
  2. Lah saya juga baru tau looh... Bagus dong untuk mengenang sejarah sang pendiri, Cornelius. Eh Depok punya presiden juga, hehehehe... Coffee Cornelius sepertinya asyik untuk nongkrong nih Mase...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mas Hendra. Saya pun baru tahu sejarah berdirinya Depok saat ikut tour walking Heritage.

      Hapus
  3. Seru banget mas ngikutin sejarah-sejarah masa lampau seperti ini. Sayangnya, di depok sendiri hal-hal bersejarah seperti itu kurang dapat perhatian ya. Ga ada museum atau hal-hal apapun yang bisa jadi 'wadah' untuk kita napak tilas.
    Padahal kalo gasalah, nama depok itu sendiri berasal dari akronim bahasa belanda, "De Eereste Protestantse Organisatie van Kristenen". bener gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru, Mas. Saya jadi tahu sejarah Depok. Hanya di YLCC itu sumber menggali informasi seputar Depok.

      Hapus
  4. Wah Cornelis mencintai Depok yaa tapi jadi penasaran dengan akhir hidupnya, kembali ke negerinya apa bagaimana?
    Di Depok ada rumah presiden? Menarik sekali untuk dikunjungi sekaligus belajar sejarah ya, Mas.

    Kalau dulu ada istilah Belanda Depok, jadi di sana banyak anak blasteran indo Belanda generasi ke-2 atau ke-3 ..

    BalasHapus
  5. Seruuuuu juga jadi turis di kota sendiri ya Kak.
    Aku ke Depok biasanya mampir doang, kalo abis main ke rumah adekku di Srengseng Sawah, kan jaraknya dah mayan dekaaatt.
    Dari semua spot itu, aku penasaran bangeeettt ama kafe jadulnya.
    mupeng!

    BalasHapus
  6. Karakter yang baik tuan Cornelis Chastelein, walau sebagai budak tapi diajarkan baca tulis, senang tahu itu. Bolak balik ke Depok belum tahu semua tentang ini.

    Jadi pengen mampir ke Cornelis Koffie dan Gereja Imanuel Depok.

    BalasHapus
  7. Ikonik Jalan Pemuda di Depok dengan sejarah Bapak Cornelis Chastelein yang baiikk..
    Sayangnya pihak pemerintah tidak merawatnya dengan begitu baik yaa... Dan rumah sakitnya terbengkalai jadi biasanya dibuat lokasi uji nyali gak, mas Bams?

    Depok City ini kereen sekalii..
    Eh, kudunya Depok Country. Karena punya presiden sendiri.
    Hehehe..

    BalasHapus
  8. Sayang banget bangunannya banyak yg terbengkalai ya pak Bams. Padahal kalo dibenerin, bs jd destinasi wisata yg mendatangkan wisata. Bangunannya ini emg ikonik. Apalagi Depok pernah punya presiden sendiri. Aku dulu denger di podcast sampe ga percaya. Ternyata emg beneran. Dan skrg aku lht lgsg dr pengakuan pak Bams melalui tulisan ini. Mkn tambah percaya deh. Jd kangen Depok lg deh. Tp ga kuat macetnya. Wkwkwk.

    BalasHapus
  9. Berarti jalan Pemuda itu jalan bersejarah yaaa soalnya banyak bangunan² heritage dan penuh kenangan di masa penjajahan. Patur dilestarikan dan dipelihara bangunannya jangan sampai rusak.

    BalasHapus
  10. Banyak yang suka becanda dengan istilah Bule Depok, padahal memang ada sejarahnya bule ada di depok dan juga mempunyai keturunan di sana, ya, pada zaman penjajahan dulu.
    Dengan menyusuri sejarah Depok, kita bisa jadi paham ya dengan cerita masa lalu di kota itu.

    BalasHapus
  11. Saya urang Cianjur jadi tahu nih kalaubdi jalan pemuda Depok banyak lokasi wisata sejarah.

    Jaman dulu kekuatan ahli terletak pada kemampuan membangun yang tanpa disertai paku alias tidak menggunakan paku untuk memperkuat satu ikatan dengan ikatan lain

    BalasHapus
  12. Seruuuu! Hheehe berasa diajak jalan2 sampe ke dalem2nya, karena Pak Bams juga udah memvisualisasikannya dalam bentuk kata-kata, eaaa. Aku paling suka sih jalan2 ke daerah heritage gini, semoga suatu saat bisa mampir pas ke Depok

    BalasHapus
  13. Ini event yang setelah Depo itu bukan Pak? bulan Oktober 2024 bukan sih? Seneng juga aku yang lama tinggal di Depok akhirnya tahu sedikit banyak tentang sejarah Depok lewat perjalanan bareng Click Kompasiana dan Kreatoria. Tau juga soal kisah Chesteline yang luar biasa itu. Turut sedih juga ketika lihat tugu Chesteline sekarang terbengkalai :(

    BalasHapus
  14. Wah aku juga baru tahu nih kalau di Depok ada bangunan sejarah. Soalnya jarang orang up bangunan ini. Biasanya yang disorot bangunan mewah dan mall-nya aja. Seru banget jalan-jalan ke sana pak Bams.

    BalasHapus
  15. Kayaknya dimana-mana klo dikasih nama Jl. Pemuda, jadi tempat yang punya warisan heritage masa lampau yaa.. Di Semarang juga gitu, jalan besar yang banyak bangunan peninggalan jaman Belanda. Kayaknya klo di Depok ini sepanjang Jl. Pemuda jadi wilayah kekuasaannya meneer Cornelis yaaa...

    BalasHapus
  16. Ternyata Depok punya Presiden ya, seperti sebuah negara.
    Cukup banyak juga peninggalan sejarahnya.
    Bagus kalau masih terawat terlepas fungsinya sudah berubah, tetapi fisik bangunan luarnya masih terawat

    BalasHapus
  17. banyak juga ya tempat sejarah yang ada di satu jalan ini. btw bentuk gerejanya unik ya. bagian atasnya kayak masjid di zaman keraton. jadi ingen masjid di Solo hehe

    BalasHapus
  18. Depok punya presiden? Wah baru tahu saya, nambah pengetahuan nih. Bangunan bekas rumah sakit itu sayang banget terbengkalai. Mungkin jalan Depok bisa dijadikan daerah wisata, andai bangjnan2 heritage di sana dirawat dengan baik.

    BalasHapus
  19. Nah, ternyata memang benar kota Depok pun punya banyak tempat bersejarah. Pernah dengar dari JGG karena mereka suka ngadain tour sekitar Depok juga selain Jakarta.

    Jadi penasaran ingin lihat langsung tugu dan koffie nya. Keduanya khas banget bangunan zaman kolonial. Next misal ada agenda ClicKompasiana ajakin dong. Daku hobi nih walking tour ke area bersejarah. Lumayan nambah pengetahuan dan ada bahan buat cerita di blog juga.

    BalasHapus
  20. Menyusuri kawasan sejarah di kota sendiri memang menyenangkan ya Pak bambang. Aku suka explore tempat bersejarah kayak gini, cuman di kotaku jarang ada yang arrange soalnya.
    bangunan Belandanya masih terawat ya, suka liatnya, bahkan dijadikan cafe juga

    BalasHapus
  21. Selalu ada saja yang baru yang bisa dipelajari ya dari sejarah. Dari penelusuran sejarah di Jalan Pemuda Depok memberikan informasi lebih ttg warisan budaya kota ini. Baru tahu loh kalau Cornelis Chastelein tidak hanya membeli tanah di Depok tetapi juga memerdekakan budak-budaknya dan mengajarkan mereka baca tulis juga. Kunjungan ke tempat-tempat seperti Tugu Cornelis Chastelein, rumah Presiden ke-5 Depok J.M. Jonathan, Cornelis Koffie, Gereja Immanuel, dan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) , itu tempat2 yg aku jg kurang tahu, jd dapat pengetahuan lagi nih. Membuat kepingin melihat langsung tempat2 tersebut.

    BalasHapus
  22. Aku tuh baru2 ini aja tahu kalo Depok punya presiden dulu dan bukan bagian dr Indonesia. Baca blog temen juga yg orang sana. Menariiik banget. Sejarah yg banyak orang ga tau pastinya

    Ditambah skr ada orang Belanda bernama Cornelius Chastelein . Sayang banget tugunya di depan RS juga jadi ga terawat ya mas. Apa ga ada yg mau melanjutkan lagi RS nya, atau dibangun menjadi tempat lain, tp semoga tugunya tetap terjaga.

    BalasHapus
  23. Keren sekarang Pak Bams bisa jalan kemana mana
    Aku kira masih dalam satu komunitas yang satu itu
    Gimana kabarnya ya mereka? Hehe
    Depok itu banyak teman asal sana cuma belum bisa sambang karena masih banyak hal yang butuh difokusin dulu

    BalasHapus
  24. Tulisan ini membuat saya memiliki sudut pandang lain terhadap sejarah Depok yang selama ini kurang saya perhatikan ternyata banyak sekali sisi sejarah yang bisa diikuti ya . Depok bukan hanya tentang ayu Ting Ting dan kolor hijau saja tapi banyak kisah lain yang menarik untuk diulas

    BalasHapus
  25. Aku tahu Kota Bogor dan Bandung sarat akan jejak sejarah, tapi ternyata Depok juga sarat akan sejarah masa silam ya..bangunan gerejanya terawat banget...

    BalasHapus
  26. Tadinya saya mikir dulu Pak Presiden kelima itu siapa, ternyata presiden Depok JJ Jonathan. Banyak juga ya tempat bersejarah di Depok, dari tugu Chastelin sampai Cornelis Koffie

    BalasHapus
  27. Ternyata Depok punya banyak kenangan sejarah ya mas
    Aku tuh suka banget klo jalan jalan ke tempat bersejarah seperti ini
    Paling pengen bisa ngopi di Cornelis Koffie

    BalasHapus
  28. Wah saya baru tahu hubungannya Depok dan Cornelis Chastelein. Pantes di sana ada tugu, kafe bahkan Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) karena emang lekat banget sejarahnya ya dengan jasa beliau yang memanusiakan rakyak Indonesia pada masa itu

    BalasHapus
  29. Bisa dibilang, Cornelis Chastelein ini porosnya sejarah Depok, ya. Bersyukur dengan kehadiran komunitas2 seperti ini, kalau saya dulu di Bandung diajak walking tour di pecinan dan kampung arab oleh Komunitas Aleut.

    Btw cuacanya sedang mendung-mendung manja ya, bang

    BalasHapus
  30. Hahaha, baca tulisan Pak Bambang dua kali ini merasa relate banget. Soalnya sempat tinggal di Depok 5 tahun, dari 2015 sampai 2020. Kadang nyesel sih, kenapa nggak aktif ngeblog dari pas jaman ada di Depok, kan banyak hal yang bisa saya tulis. Mulai dari kulinernya sampai wisata sejarahnya. Duh, nyesel deh jadinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Wisata Ikonik di Kebumen

Setelah sebelum saya ajak teman-teman icip-icip 4 kuliner khas daerah Kebumen Jawa Tengah, lalu lanjut menjelajah ke 4 pantai Kebumen , nah, lanjut nih, saya akan memperkenalkan 3 tempat wisata ikonik di Kebumen. Ya, 3 Wisata ini memang cuma adanya di kebumen. Makanya saya jamin tidak akan teman-teman temui di tempat lainnya. Misalnya kalau pantai atau bukit kan, mungkin di daerah lain Ada juga wisata pantai dan bukit. Jadi teman-teman wajib sekali mampir ke 3 wisata ikonik ini kebumen ini saat berkunjung ke kabupaten yang bersimbol burung wallet atau warga juga menyebutnya burung lawet. Yuk, saya kenalkan saja 3 wisata ikonik di kebumen Benteng Van Der Wijck Wisata ikonik pertama di kebumen adalah Benteng Van Der Wicjk. Benteng yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda ini ini berada di kecamatan Gombong. Benteng yang dibangun tahun 1818 atau permulaan abad ke 18. Berarti saat ini sudah berusia 207 tahun ya. Wow… Benteng Van Der Wicjk juga disebut benteng merah, ka...

Ini Dia Cara Menuju ke Kebumen

Kebumen salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen sudah berdiri sejak zaman Mataram islam, tepatnya pada tahun 1627 Masehi. Saat itu, Panjer yang merupakan cikal bakal Kebumen dijadikan sebagi pusat lumbung padi Mataram oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Ki Badranala seorang tokoh lokal berperan besar dalam membantu perjuangan Mataram melawan Belanda dengan menyediakan lumbung padi dan persediaan padi. Kebumen Letaknya yang strategis, membuat Kebumen berdekatan dengan beberapa kabupaten. Seperti Cilacap, Banyumas Banjarnegara, Purworejo bahkan dekat dengan Yogyakarta. Ini membuat warga Kebumen mudah bepergian ke berbagai daerah. Kebumen juga merupakan jalur lintas propinsi. Kalau teman-tenan dari Jakarta atau Bandung mau ke Yogyakarta atau Magelang maka akan selalu lewat Kebumen. Baik lewat jalur utara maupun jalur Selatan. Kebumen Tujuan Wisata  Salama ini,  orang kalau mau berwisata pasti patokannya Yogyakarta. Padahal bisa lho mampir juga ke Kebumen. Apalagi wis...

Menikmati Suasana Alam di Saung Kampung Sawah Parung Bogor

Senin ini, otak dan pikiran saya terasa segar sekali. Bagaimana tidak, akhir wiken, tepatnya sabtu minggu 22 & 23 Februari saya diajak Oleh Komunitas Bloggercrony untuk seru-seruan dalam rangka ulang tahun yang ke 10. Lokasinya di saung kampung sawah Parung Bogor. Dapat ilmu, nambah teman Saung Kampung Sawah. Awalnya saya tidak tahu Saung Kampung Sawah itu ada di mana. Dari alamatnya, terletak di daerah Parung Bogor. Makanya awalnya saya sedikit galau mau naik apa ke sana. Teman-teman sih banyak yang naik krl. turun di stasiun stasiun Bojong lalu nyambung lagi  namun setelah sya cek rutenya. Eh.. kok tidak terlalu jauh dari tempat tunggal saya di Depok. Dari jalan I Juanda, masuk ke jalan margonda. lanjut ke jalan Arif Rahman Hakim lanjut jalan Nusantara terus samapi masuk ke jalan Sawangan Raya. lanjut ke jalan Raya Muchtar. nah, dari sini ternyata sudah tembus ke jalan Parung raya. dari ini tinggal nanti belok ke jalan Desa Jabon. ikuti jalan. Bila ragu, segera bertanya. Insy...