Langsung ke konten utama

Ini Dia Cara Menuju ke Kebumen



Kebumen salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen sudah berdiri sejak zaman Mataram islam, tepatnya pada tahun 1627 Masehi. Saat itu, Panjer yang merupakan cikal bakal Kebumen dijadikan sebagi pusat lumbung padi Mataram oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Ki Badranala seorang tokoh lokal berperan besar dalam membantu perjuangan Mataram melawan Belanda dengan menyediakan lumbung padi dan persediaan padi.

Kebumen Letaknya yang strategis, membuat Kebumen berdekatan dengan beberapa kabupaten. Seperti Cilacap, Banyumas Banjarnegara, Purworejo bahkan dekat dengan Yogyakarta. Ini membuat warga Kebumen mudah bepergian ke berbagai daerah.

Kebumen juga merupakan jalur lintas propinsi. Kalau teman-tenan dari Jakarta atau Bandung mau ke Yogyakarta atau Magelang maka akan selalu lewat Kebumen. Baik lewat jalur utara maupun jalur Selatan.

Kebumen Tujuan Wisata 

Salama ini,  orang kalau mau berwisata pasti patokannya Yogyakarta. Padahal bisa lho mampir juga ke Kebumen. Apalagi wisata Kebumen sangat komplit. mulai dari jajaran Pantai, bukit, sampai wisata-wisata ikonik yang ada di Kebumen.

Dengan berbagai ragam wisata Kebumen, termasuk berbagai kuliner khas Kebumen, maka dijamin tidak akan cukup sehari untuk menjelajah seluruh wisata di Kebumen.

Mau ke kebumen Naik Apa? 

Kalau teman-teman berencana ke Kebumen, Tenang.. Teman-teman tidak usah khawatir. banyak cara menuju ke Kebumen. Teman-teman tinggal pilih mau naik apa. Tinggal disesuaikan saja yang pas di hati dan kantong hehehe. Kata orag kebumen, sepenaknya bae.. atau seenaknya saja hehehe.

Kendaraan pribadi

Teman-teman yang mau ke Kebumen naik kendaraan pribadi silakan. Naik mobil bolehvatau naikmotor juga juga monggo. Apalagi sesuai pengalaman saya naik motor, itu jalanan sudah mulus. Perjalanan naik motor dengan kecepatan sedang dapat saya tempuh selama  12 jam.


Pastinya sepanjang jalan banyak kita-kita yang dilewati. Mulai dari Bekasi, Karawang, Cikampek, Indramayu, Cirebon, Brebes, Purwoketo, sampai akhirnya sampai di Kebumen.

Apalagi kalau teman-teman naik mobil. Itu jauh lebih menyenangkan. Perjalanan bisa ditempuh dengan  waktu 10 jqm. Dari Jakarta susah bisa langung masuk tol, terus bablas nanti keluarnya di tol Pejagan brebes. Selanjutnya lewat jalan biasa menuju Kebumen. O, iya. Jarak Jakarta-Kebumen sekitar467 kilometer

Bagi teman-teman Yang datang dari arah Yogyakarta malah lebih mudah. Ikuti saja jalan dendeles atau mau jalan lintas propinsi lewat Purworejo sedikit, terus Kutowinangun, sudah sampai kebumen.

Naik Bus

Teman-teman yang suka naik bus, boleh saja. Tinggal ke terminal bus, lalu naik bus saja jurusan Yogyakarta atau purworejo. Pasti akan lewati kebumen

Naik Kereta

Kalau teman-teman mau ke Kebumen naik kereta api, monggo. Nanti teman-tean ke stasiun senen Jakarta pusar. Banyak pilihan kereta dengan jam keberangkatan. MIsalnya kutojaya utara, Sawung Galih, Bengawan dan lain-lain.


Nah, wlau di kebumen ada beberapa stasiun pemberhentian, tapi idealnya teman-teman turunnya di stasiun  di stasiun Gombong atau stasiun kebumen.

Kapal laut

Bagi teman-teman yang tinggal di luar pulau jawa, misalnya pulau Sulawesi atau Sumatera bahkan Papua, bisa kok ke Kebumen naikkapal laut. Jadi naik dari Pelabuhan awal. Misalnya teman-teman tinggl di kota Makassar, maka naik dari prlabuhan makassar, lalu turundi Pelabuhan tanjung Perak surabta. Lama perjalanan makassar-surabaya 1 hari. Nanti dari Surabaya, bisa lanjut naik kereta api ke kebumen atau naik bus. Memang waktunya agak lama, tapi dijamin seru. Akan banyak penalaman dan cerita yang tak terlupakan.

Pesawat

Bagi yang punys bajet lebih, nsik pesawat Solusi paling praktis. Hanya karena kebumen bedlum ada bandaranya, jadi teman-teman tujuannya ke Yogyakarta dulu. Nanti bisa lanjuta kereta atau bus.

Nah, itu dia jalur-jalur kalau teman-teman akan wisata ke Kebumen. Jadi tinggal disesuaikan dengan teman-teman. Selamat berjalan-jalan di Kebumen ya…

Komentar

  1. Naik motor 12 jam? Ya ampun kuat banget Mas. Boyoknya apa gak copot itu hahahaha. Gak kebayang kalau pas libur lebaran ya. Bisa lebih lama jarak tempuhnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketimbang naik bus, aku lebih suka naik motor sih, kak. Tapi ya emang capek sih. Boyoknya nggak kuat. Hehehe...

      Cuma, kita bisa berhenti di manapun sesuka hati.

      Kayaknya 12 jam itu plus sama berhenti-berhentinya dah. Menikmati pemandangan yang ditawarkan di sepanjang jalan ke Kebumen.

      Hapus
  2. Baru aja awal Februari saya dan suami ke Solo, brenti di Kebumen loh. Wah, bisa nih kapan-kapan wisata ke Kebumen naik kereta api. Saya paling suka naik KA sih, lebih nyaman dan santai. Kepoin ah objek wisata di Kebumen apa aja...

    BalasHapus
  3. auto nyari tiket dari Bandung ke Kebumen hehehe
    Menarik ya? Ternyata setiap kota punya sejarahnya
    Jadi penasaran dengan sejarah Tanjungsari, daerah yang sekarang saya tinggali

    BalasHapus
  4. Bahasa orang Kebumen itu uda pakai bahasa Jawa-kah, mas Bams?
    Tapi kalau lokasinya dekat dengan Jogja, kudunya uda Jawa aluuss yaa..
    Hihihi.. sambil membayangkan berwisata ke Kebumen dan berinteraksi dengan warlok dan menikmati kuliner khas Kebumen yang pernah mas Bams ceritakan.

    BalasHapus
  5. Kalau ke Kebumen harus cari sate klatak ya. Enak bgt dan unik. Saya terakhir ke Kebumen waktubkuliah sih Pak.

    BalasHapus
  6. Semua moda transportasi bisalah ya. Bagiku naik kereta adalah pilihan yang terbaik. Aku tidak pernah mabok kalau naik kereta tuh.

    BalasHapus
  7. Nggak kebayang naik motor 🛵 sampe 12 jam di perjalanan. Saya aja motoran dari Cirebon ke Jakarta udah kapok. Mending naik bus, tinggal turu wkwkwkwk.... Banyak jalan menuju Kebumen

    BalasHapus
  8. Banyak cara buat sampai di Kebumen. Tinggal pilih mana yang paling terjangkau dari segi jarak, waktu, dan dananya. Buat yang mau mudik, bisa direncanakan dari sekarang nih

    BalasHapus
  9. Banyak ya pilihan transportasi ke Kebumen. tinggal kita aja yg pilih transportasi apa yang lebih nyaman. apalagi kalo dari luar kota atau provinsi

    BalasHapus
  10. saya kayaknya mau naik bis aja atau kereta biar bisa lihat pemandangan sepanjang perjalanan namun tetap santai tidak harus mnegemudi hehe..menikmati perjalanan.

    BalasHapus
  11. Lebih praktis naik kereta kalau ke Kebumen dari Surabaya Pak, langsung turun di stasiun dan gak perlu transit ganti transportasi umum lagi. Lebih hemat juga.

    BalasHapus
  12. Aku ga sanggup deh kalo hrs motoran Jakarta-Kebumen meski udah pernah coba sih Denpasar-Kediri hampir 24 jam meski nginep semalam dulu di Banyuwangi. Penasaran nih ada apa aja ya di Kebumen sampe hrs dibela2in hrs pergi ke sana. Jangan2 ini kampung halaman pak Bams ya? Meski udh lama ya di Makassar.

    Yg penting akses ke sana tuh beragam ya Pak Bams. Jd kita tinggal nyesuain aja budgetnya dan nyaman dgn transportasi apa.

    BalasHapus
  13. Wuiih mantap nih naik motor sampe 12 jam gitu, kebayang capeknya. Saya belum pernah ke Kebumen, jadi pengin deh kapan2 jalan2 ke sana. Dari Semarang lumayan jauh juga nih.

    BalasHapus
  14. Saya malah salah fokus sama nama "Panjer". Di Denpasar ada juga desa yang namanya Desa Panjer, wkwkwk.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Seru Pergi Pulang Bogor-Cipanas lewat Jalur Puncak

  Foto : Dewi Puspa Selama ini, saya selalu mendengar orang pergi liburan ke puncak Bogor yang memang sepertinya mempunyai magnet tersendiri. Kadang kalau ada long weekend, pasti orang akan berbondong-bondong ke puncak. Makanya saya langsung teringat pernah nonton di televisi, liputan orang-orang yang menawarkan penginapan atau villa di pun pak Bogor. Mereka berdiri atau duduk di sepanjang jalan sambi memegang papan bertuliskan "Sewa Villa. Atau pernah juga saya menonton jasa Ganjal ban mobil saat posisi mobil sedang berada di tanjakan dan sedang macet. Ke Puncak Bogor, yuk! Rabu 26 Februari 2025, akhirnya saya merasakan sendiri perjalanan pergi pulang Bogor-Cipanas melalui puncak Bogor. Jadi ceritanya, saya diajak oleh ClicKompasiana & Kreatoria berkunjung ke Istana Kepresidenan Cipanas. Tentu saja saya senang sekali. Seperti mimpi saja bisa menginjakkan kaki di istana Kepresidenan seluas 26 Hektar itu. Foto : Kang Bugi Saya berangkat pagi naik KRL  dari stasiun Pondok Ci...

Keuntungan Jalan-Jalan Saat Bulan Puasa

Puasa kok jalan-jalan? Apa tidak capek dan haus? Terus batal puasanya. Saat puasa bulan Ramadan kan enaknya ngadem rebahan di rumah sambil nonton drakor. Eh.. hahaha. Saya juga awalnya berpikiran seperti itu. Kayak kurang kerjaan saja ya, bulan puasa malah keluyuran ke tempat wisata. Memang tidak ada hari lain? Tapi, kalau dipikirkan terus, maka saya tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya jalan-jalan saat puasa Ramadan.  Namanya juga penasaran, kan? Pengi beda gitu dengan yang lainnya. Karena yang bed aitu.. sesuatu hahaha. Lagian kalau saya jalan-jalannya pas hari lebaran, itu sudah biasa.. halah.. Gayane saya ini. Apalagi saya kan freelance. Jadi dari segi waktu memang lebih fleksibel. Jadi pas lebaran, saat orang desak-desakan di tempat wisata atau bermacet-macet ria di jalan, saya sudah santai di rumah makan ketupat opor ayam, sambal goreng ati hahaha. Nah, jalan jalan pas puasa itu, pernah saya lakukan saat masih berada di Kebumen. Saya susuri beberapa Pantai pantai di kebu...

Akhirnya naik kereta api Rangkasbitung Merak setelah 2 kali Gagal

  Setelah gagal 2x naik kereta Api Rangkasbitung-Merak, akhirnya, pada hari minggu, 9 Maret 2025, saya berhasil naik  juga pada percobaan ketiga hahaha. Segitu senangnya saya hahaha. Keingian Naik Kereta Comuterline Rangkasbitung-Merak Sejak naik kereta Walahar PP dari Cikarang ke Karawang saat eksplor stasiun kereta Whoosh Karawang  lalu dilanjutkan ngebakso pertama kali di Karawang , saya kok ingin mencoba kereta lokal lainnya. Adalah Mbak Utari, teman blogger dan penulis cerita anak yang mempromosikan kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Kebetulan Mbak Utari tugasnya di serang, jadi memang sering naik kereta commuter line itu. Oke siap. Namanya saya penasaran, makanya saya pun ingin segera mewujudkan list saya itu. Apalagi tiketnya sangat pas di hati dan kantong. Hanya 3000 rupiah saja. Maka pada suatu hari di hari libur nasional, saya pun meniatkan diri untuk mencoba naik kereta lokal Rangkasbitung-Merak. Sesuai arahannya, dari stasiun Pondok Cina Depok, saya menuju ke M...