Langsung ke konten utama

Cara Asyik Menikmati Coto Makassar

Siapa yang sudah pernah menyantap coto makassar? Yang sudah pernah makan, pasti ingin terus menikmatinya kan? Sedangkan yang belum pernah mencicipi coto makassar, ayo coba. Pasti akan kepengin terus hehehe. Soalnya coto makassar itu sangat lezat. wajar sih, karena dibuat dari 40 rempah.




Coto makassar atau sering disebut coto mangkasara itu, salah satu makanan tradisional daerah Makassar. Saya juga belum mengerti, kenapa namanya coto, bukan soto, seperti daerah lain. Tapi malah jadi beda, ya. Makanya dulu, ada anekdot sih, apa perbedaan coto dan soto? Jawabannya, kalau soto daging sapi, kalau coto daging capi hahaha... ada-ada saja.

Coto Makassar itu terbuat dari daging, ati, paru dan jeroan sapi lainnya. Tapi ada juga sih, dari daging kerbau. Mungkin karena daging kerbau lebih mahal, maka kebanyakan pakai daging sapi. Daging dan jeroan sapi dimasak lama sampai empuk, lalu kemudian dipotong-potong dan disajikan bersama kuah coto penuh rempah yang dinikmati bersama ketupat atau buras. Tapi kebanyakan ketupat, dan saya lebih pas. Buras saya suka menikmati bersama Bajabu atau abon ikan.

Sebagai orang yang lahir dan besar di Makassar, tentu saja coto makassar tidak asing lagi bagi saya. Bahkan saat saya merantau ke Jakarta, saya pun masih tetap bisa menikmati coto makassar di daerah Kelapa Gading atau kampung melayu. Hanya kalau di Makassar, ciri khasnya adalah kuah dimasak dalam kuali besar dari tanah liat. Jadi mungkin di situlah letak kenikmatan lebihnya hehehe.

Bagi orang makassar, mungkin sudah mengerti dan tau cara menikmati coto makassar. Dan itu ada cara asyik menikmati coto Makassar, lho.  Mau tau caranya? Berikut saya bagikan kepada teman-teman.

Pesan Racikan Coto Makassar

Pertama, saat memesan coto makassar, pilihlah isiannya sesuai selera. Dan biasanya, saat memesan, akan ditanya kok, isiannya apa? Soalnya isian disesuaikan selera. Bisa daging saja, atau campur jeroan lainnya. Karena kan, tiap orang beda-beda. Ada yang suka ini, ada yang suka itu.




Jadi daging dan jeroan coto makassar itu, tidak langsung dicampur ke kuah. Saat direbus pun dalam keadaan besar-besar. Baru saat hendak dihidangkan daging dan lainnya diiris-iris, lalu dimasukan ke mangkuk, baru dituangkan kuahnya.

Yang penasaran, boleh saat membeli coto makassar, diintip penyajiannya. Jadi rata-rata, penjual coto makassar itu, punya garpu mata dua (bukan mata tiga) untuk mengambil daging dan jeroan, lalu mengiris-irisnya saat disajikan. Kalau saya sih, sukanya daging, ati, dan paru saja. Kalau isiannya sesuai selera, kan makannya jadi nikmat.

Racik Rasa Coto Makassar

Setelah coto makassar terhidang di depan kita, saat mengoreksi rasa. Jadi cicipi dulu sedikit kuah cotonya. Nanti tinggal disesuaikan dengan selera kita. Bisa tambahkan jeruk nipis, kecap, juga sambal. Karena sudah tersedia jeruk nipis, maka jangan cari cuka lagi, ya hehehe. Kemudian, bisa ditambakan bawang goreng, daun bawang, dan daun seledri yang memang disediakan. Rasanya yang pas saat menikmati coto, dijamin coto akan tandas hahaha.

Cara  Makan Ketupat Coto Makassar

Setelah rasanya pas, saatnya coto dinikmat bersama ketupat. Di mana ada coto makassar, pasti di sana ada ketupat hehehe. Walau Kadang juga tersedia buras. Jadi tinggal pilih saja sesuai selera. Hanya jangan coba pesan nasi putih, ya. Saya rasa tidak pas hehehe. Apalagi ketupat makassar itu rata-rata selonsongannya terbuat dari daun pandan, bukan daun kelapa. Jadi rasanya, lebih enak dan lebih harum.




Jadi ketupat tidak dimasukan ke dalam mangkuk coto. Apalagi kalau dimasukan semua, dijamin kuah akan luber. Apalagi ukuran mangkuk coto makassar itu kecil. Mungkin biar nambah lagi, ya hehehe.

Jadi, pertama, belah ketupat jadi dua. Dan rata-rata ketupat coto makassar itu sudah diiris dua bagian, bukan diiris jadi empat bagian. Setelah itu, pegang ketupat dengan tangan kiri. Ukuran ketupat coto makassar tidak terlalu besar kok, jadi akan mudah dipegang.

Keruk ketupat satu kali sendok. Setelah itu, celupkan ke dalam kuah coto bersama isiannya. Sendok coto makassar itu adalah sendok bebek dan terbuat dari stenlisteel, bukan dari plastik. Jadi ketupat, isian, dan kuah dijamin muat hehehe. Terakhir, masukan ke mulut, lalu nikmati lezatnya coto makassar.  Lakukan cara ini berulang, sampai ketupat dan coto habis. Kalau masih kurang, bisa tambah lagi. Pasti dapat senyum manis dari penjualnya hehehe.

Pilih Minuman yang Pas

Terakhir, pilih minuman yang sesuai. Kalau saya sih, saat cuaca panas, saya akan pesan air putih biasa saja. Kalau cuaca agak dingin, saya pesan teh manis hangat. Soalnya saya menghindari memesan minuman dingin. Coto makassar itu kan, enaknya dinikmati saat masih panas. Jadi kalau coto makassar sudah panas, ditambah minuman dingin. Gigi saya ngilu. Jadi pilih yang pas dan sesuai selera saja hehehe.

Sederhana dan mudah saja kan, cara asyik menikmati coto makassar. Coba saja, dan rasakan beda dan kenikmatannya hehehe. Kalau belum bisa, boleh kok ajak saya makan coto makassar. Nanti saya ajarin. Asal traktir dua mangkok dan 3 ketupat ya hahaha...

Bambang Irwanto

Komentar

  1. Saya sudah pernah dong, rasane weeennaaakk tenan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasanya memang mantap, Mas. Jadi pengin nambah terus hehehe

      Hapus
  2. Baru nyadar aku belum pernah makan coto makasar :'( Ntar aku ikutin cara Mas Baim makannya ah. Seru!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, Mbak Eno. Pasti pengin lagi. Pasti di Bandung banyak yang jual

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Wisata Ikonik di Kebumen

Setelah sebelum saya ajak teman-teman icip-icip 4 kuliner khas daerah Kebumen Jawa Tengah, lalu lanjut menjelajah ke 4 pantai Kebumen , nah, lanjut nih, saya akan memperkenalkan 3 tempat wisata ikonik di Kebumen. Ya, 3 Wisata ini memang cuma adanya di kebumen. Makanya saya jamin tidak akan teman-teman temui di tempat lainnya. Misalnya kalau pantai atau bukit kan, mungkin di daerah lain Ada juga wisata pantai dan bukit. Jadi teman-teman wajib sekali mampir ke 3 wisata ikonik ini kebumen ini saat berkunjung ke kabupaten yang bersimbol burung wallet atau warga juga menyebutnya burung lawet. Yuk, saya kenalkan saja 3 wisata ikonik di kebumen Benteng Van Der Wijck Wisata ikonik pertama di kebumen adalah Benteng Van Der Wicjk. Benteng yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda ini ini berada di kecamatan Gombong. Benteng yang dibangun tahun 1818 atau permulaan abad ke 18. Berarti saat ini sudah berusia 207 tahun ya. Wow… Benteng Van Der Wicjk juga disebut benteng merah, ka...

Ini Dia Cara Menuju ke Kebumen

Kebumen salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen sudah berdiri sejak zaman Mataram islam, tepatnya pada tahun 1627 Masehi. Saat itu, Panjer yang merupakan cikal bakal Kebumen dijadikan sebagi pusat lumbung padi Mataram oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Ki Badranala seorang tokoh lokal berperan besar dalam membantu perjuangan Mataram melawan Belanda dengan menyediakan lumbung padi dan persediaan padi. Kebumen Letaknya yang strategis, membuat Kebumen berdekatan dengan beberapa kabupaten. Seperti Cilacap, Banyumas Banjarnegara, Purworejo bahkan dekat dengan Yogyakarta. Ini membuat warga Kebumen mudah bepergian ke berbagai daerah. Kebumen juga merupakan jalur lintas propinsi. Kalau teman-tenan dari Jakarta atau Bandung mau ke Yogyakarta atau Magelang maka akan selalu lewat Kebumen. Baik lewat jalur utara maupun jalur Selatan. Kebumen Tujuan Wisata  Salama ini,  orang kalau mau berwisata pasti patokannya Yogyakarta. Padahal bisa lho mampir juga ke Kebumen. Apalagi wis...

Menikmati Suasana Alam di Saung Kampung Sawah Parung Bogor

Senin ini, otak dan pikiran saya terasa segar sekali. Bagaimana tidak, akhir wiken, tepatnya sabtu minggu 22 & 23 Februari saya diajak Oleh Komunitas Bloggercrony untuk seru-seruan dalam rangka ulang tahun yang ke 10. Lokasinya di saung kampung sawah Parung Bogor. Dapat ilmu, nambah teman Saung Kampung Sawah. Awalnya saya tidak tahu Saung Kampung Sawah itu ada di mana. Dari alamatnya, terletak di daerah Parung Bogor. Makanya awalnya saya sedikit galau mau naik apa ke sana. Teman-teman sih banyak yang naik krl. turun di stasiun stasiun Bojong lalu nyambung lagi  namun setelah sya cek rutenya. Eh.. kok tidak terlalu jauh dari tempat tunggal saya di Depok. Dari jalan I Juanda, masuk ke jalan margonda. lanjut ke jalan Arif Rahman Hakim lanjut jalan Nusantara terus samapi masuk ke jalan Sawangan Raya. lanjut ke jalan Raya Muchtar. nah, dari sini ternyata sudah tembus ke jalan Parung raya. dari ini tinggal nanti belok ke jalan Desa Jabon. ikuti jalan. Bila ragu, segera bertanya. Insy...